Pengambilan Darah Vena
Hari / Tanggal
: Selasa /
20 Agustus 2014
Tujuan : Untuk
mengetahui teknik pengambilan darah.
Untuk mendapatkan sample
darah vena.
Prinsip
: Darah dapat diambil jika
posisi jarum suntik atau spuite pas mengenai vena.
Alat
:
- Spuit 3 ml
- Tabung
Vacum
- Tourniquet
- Kapas Alkohol swab 70%
- Plester
Reagen :
1. EDTA K3 (Ethylene Diamine
Tetra Acetat) *sudah ada pada tabung vacum*
Cara
kerja :
1. Siapkan alat
2. Lakukan pendekatan pasien
dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3. Minata pasien meluruskan lengannya. Pilih
tangan yang banyak melakukan aktivitas.
4. Minta pasien untuk
mengepalkan tangannya bebera kali agar vena menonjol.
5. Dipasanglah tourniket kira-kira
10cmdi atas liapatan siku.
6. Pilih bagian vena median
cubital atau cephalic. Dialkukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi
vena. Apabila vena teras seperti pipa kecil, elastic dan memiliki dinding
tebal.
7. Jika vena tidak terasa
dilakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku atau kompres hangat selama 5
menit pada daerah lengan.
8. Dibersihkan kulit pada
bagian yang akan diambil denagn kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Dengan
catatan kulit yang sudah di bersihkan jangan di pegang lagi.
9. Tusukan bagian vena dengan
posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena
akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (flash).
10. Usahakan sekalitusuk
vena,lalu tourniket di lepas.
11. Setelah volume darah
dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tanggannya.
12. Diletakkan kapas di tempat
suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu
plester.
13. Masukkan darah ke dalam
tabung dengan cara menusukkan jarum ke tutup tabung vacum.
Pembimbing
Astria Sari, SKM
Pengambilan
Darah Vena
(Dengan
Menggunakan Vacum)
Hari / Tanggal : 21 Agustus 2014
Tujuan : Untuk
mengetahui teknik pengambilan darah.
Untuk
mendapatkan sample darah vena.
Prinsip
: Darah
dapat diambil jika posisi jarum suntik atau spuite pas mengenai vena.
Alat
: - Tabung Vacum
- Tourniquet
- Kapas Alkohol 70%
- Plester
- Holder
Prosedur :
1. Persiapkan alat yang yang
diperlukan
2. Pasang vacum pada holder.
Pastikan terpasang erat.
3. Lakukan pendekatan dengan
pasien. Usahakan pasien senyaman mungkin.
4. Identifikasi pasien dengan
benar sesuai dengan data dilembar permintaan. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi
obat.
5. Minta pasien meluruskan
lengannya. minta pasien mengepalkan tangan
6. Pasang tali pembendung
(tourniket), kira-kira 10cm di atas lipat siku
7. Lakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil
8. Bersihkan kulit pada bagian
yang akan diambil dengan kapas alcohol 70%, dan biarkan kering. Jika sudah
diberi alcohol jangan dipegang lagi .
9. Tusuk bagian vena dengan
posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan
dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan
mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika
memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi cabut dan ganti dengan
tabung kedua.
10. Lepakan touniket dam
mintalah pasien untuk melepaskan kepalan tangannya.
11. Letkkan kapasdi tempat
suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas lalu beri plester. *Jangan menarik jarum sebelum
tourniket di buka.
Pembimbing
Gloria
Situmorang, AMAK
Laju Endap Darah (LED)
Hari / Tanggal
: 21
Agustus 2014
Tujuan : Untuk menetapkan nilai
koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju
endap
darah.
Prinsip
Kerja : Kecepatan
endap darah atau laju endap darah adalah mengukur kecepata sedimentasi eritrosit di dalam plasma. Proses
pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan
memasukkan darah kita ke dalam tabung
khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi
laju endap darah (LED)-nya.
Alat dan Bahan pemeriksaan
Alat
: - Rak/Standar LED
- Tabung Westergen
- Pipet Westergen
- Penghisap
- Pencatat waktu (Timer)
- Spuit 5 cc
Bahan : - Darah 1 ml
- EDTA K3
Cara Kerja :
Metode Westergen
1. Isi tabung westergen dengan
darah yang diberi EDTA K3 sampai garis tanda 0. Pipet harus kering dan bersih
2. Letakkan tabung pada rak
westergen dan perhatikan supaya posisinya betul-betul tegak lurus padaa suhu
kamar. Jauhkan dari sinar matahari dan getaran.
3. Setelah satu jam baca
hasinya dengan satuan mm/jam
Nilai Normal :
a. Pria :
0-10 mm/jam
b. Wanita : 0-20
mm/jam
Test Narkoba
Hari /
Tanggal : Kamis
/ 21 Agustus 2014
Tujuan : untuk mengetahui ada
tdaknya Narkoba dalam sample urine.
Alat
:
1. Pipet
2. Alat Test :
-
AMP
(Amphetamine) Amphetamin
-
COC
(Cocaine) Kokain
-
THC
(Cannabinoids) Ganja
-
MET
(Methamphetamine) Shabu-shabu
-
BZO
(Benzodiozepine) Benzoat
-
Oplates
(Opium/Morphine) Putaw/Heroin
Sample :
- Urin
Prosedur
Kerja :
1. Siapkan 6 buah alat test
Narkoba
2. Beri 5 tetes pada tiap alat
tes *pada saat meneteskan jangan putus-putus*
3. Tunggu sampai beberapa detik
sampai muncul garis control.
- Garis control II : Negatif
- Garis Control I : Positif
4. Bacalah sesuai garis pada
setiap alat tes. Cara membacanya berbalik dari alat tes kehamilan.
Pembimbing
Astria Sari, SKM
Pemeriksaan Darah Rutin
(Hematologi)
Hari /
Tanggal : Rabu
/ 21 Agustus 2014
Tujuan
: Untuk
menentukan jumlah sel darah dan trombosit dan persentase dari
tiap jenis sel darah putih dan
kandungan hemoglobin.
Prosedur :
1. Hidupkan tombol power on
yang terletak dibelakang alat.
2. Sebelum memulai
pemeriksaan, lakukan pembersihan terlebih dahulu.
3. Setelah tombol on
dinyalakan. Pada layar akan muncul menu awal. Disana akan ada tulisan yang
mesti kita tekan pada layar (pemeliharaan, pembersihan, pembersihan sulit).
4. Jangan lupa untuk menaruh
reagen (hard cleaning) pada tabung kecil dan letakkan pada alat ditempat yang
telah disediakan, lalu tekan ok pada layar. Tunggu beberapa menit pembersihan
selesai. Setelah pembersihan akan muncul layar awal.
5. Masukan tabung yang berisi
darah pada tempat yang disediakan. Lalu tekan tombol “baru” pada layar.
6. Lalu masukan ID pasien
(nama). Setelah itu tekan tombol “masuk” lalu tekan tombol start.
7. Biarkan alat bekerja selama
beberapa menit. Sesudah itu hasil dari pemeriksaan akan segera muncul dan dan
dicetak secara otomatis keluar dari atas alat.
Yang
dilihat dari pemeriksaan :
1. WBC ( Leukosit)
2. RBC (Eritrosit)
3. PLT (Trombosit)
4. HGB (Hemoglobin)
5. HCT (Hematokrit)
6. LYM ( Lymposit)
7. MON (Monosit)
8. GRAN (Granulosit)
HEMATOLOGI
|
NILAI
NORMAL
|
Hemoglobin
|
Lk
: 13,5-18 Pr : 12,16 gr%
|
Leukosit
|
5000-10.000
mm3
|
Laju
Endap Darah
|
Lk:0-10
Pr:0-20 mm/jam
|
Eritrosit
|
4,6-6,2
juta/mm3
|
Trombosit
|
Lk
: 150.000-450.000 mm3
|
Hitung
jenis
|
|
Monosit
|
2-8%
|
Limfosit
|
20-40%
|
Basofil
|
0
-1%
|
Eosinofil
|
1-3%
|
Stab/batang
|
2-6%
|
Segmen
|
50-70%
|
Hematokrit
|
Lk
: 40-50 Pr : 38-47 %
|
Sediaan Apus Darah
Hari /
Tanggal : 28
Agustus 2014
Sediaan Apus Darah Tepi
Sediaan apus darah tepi adalah suatu cara yang sampai saat ini
masih digunakan
pada
pemeriksaan di
laboratorium.
Prinsip
:
Pemeriksaan
sediaan apus ini adalah dengan meneteskan
darah lalu dipaparkan di
atas objek glass, kemudian
dilakukan pengecatan/pewarnaan dan diperiksa di
bawah mikroskop.
Tujuan
:
Guna pemeriksaan apusan darah:
1. Untuk
mengetahui dan mempelajari teknik pembuatan sediaan apus darah.
2. Untuk mengetahui ganbaran
sel darah (eritrosit, trombosit, dan leukosit).
3. Memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit.
4. Identifikasi parasit (misal : malaria. Microfilaria, dan Trypanosoma).
5. Evaluasi morfologi dari sel darah tepi.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
- Spuit
- Objek glass
- pipet tetes
- mikroskop
- pinset/penjepit
Bahan :
-
kapiler atau vena
-
Na2 EDTA
Prosedur Pewarnaan Apus Darah :
1. Siapkan semua alat dan
bahan
2. Ambil tetesan darah dengan
pipet dan teteska pada objek glass.
3. Letakkan deck glass di
depan tetesa darah dengan sudut 35°-45°
4. Tarik deck glass ke belakang smpai menempel
dengan darah, kemudian tariklah ke depan.
5. Keringkan selama 10 menit
dengan ekor di bagian atas
6. Beri nama atau label.
7. Lihat di mikroskop.
Pewarnaan
Sedian
Apusan Darah Tepi
Hari /
Tanggal : 28
Agustus 2014
Tujuan : - Untuk
mengetahui dan mempelajari teknik pewarnaan atau pengecatan
sediaan apus darah tepi.
-
Untuk mengetahui
morfologi sel-sel darah setelah di lakukan
pengecatan.
Reagen dan Bahan
:
-
Preparat apus darah -
Methanol
-
Pewarna giemsa - Aquadest
Alat :
-
Pipet tetes - Rak tabung reaksi
-
Botol semprot - Baskom atau penampung
-
Beaker glass
Prosedur :
1. Siapkan
semua alat dan bahan yang akan di periksa.
2. Preparat
sediaan darah tipis diletakkan di atas rak tempat memulas/pengecatan.
3. Lakukan
fiksasi dengan meneteskan methanol sampai menggenangi apusan. Biarkan selma 2-5
menit.
4. Buanglah
sisa methanol.
5. Teteskan
pewarna giemsa sampai memenuhi permukaan sediaan. Tunggu sampai 20 menit
6. Cuci
dengan aquadest.
7. Letakkan
sediaan dalam sikap vertikal dan biarkan mengering.
8. Amati
sediaan di bawah mikroskop.
Hasil
pengamatan
Pada pembesaran 100x dengan minyak imersi, ditemukan :
1.
Trombosit
Ukuran paling
kecil dengan warna keungu-unguan.
2.
Eritrosit
Bentuk normal
3.
Neutrofil
Segmen
Bentuk berlobus-lobus,
bergranula
4.
Neutrofi
Batang
bergranula
5.
Limfosit
Tidak
bergranula, bentuk hamper memenuhi seluruh ruang sitoplasma.
6.
Monosit
Bentuk paling
besar
7.
Eosinofil
Bergranula,
warna oranye-kemerahan , terdiri dari 2 lobus.
Pembimbing
Kemas Aidil Fitri, AMAK
Test Golongan
Darah
Hari/Tanggal
: Sabtu/23
Agustus 2014
Tujuan : Untuk
menentukan golongan darah
Prinsip : Antigen
ditambah dengan antibody, yang sesuai akan terjadi aglutinasi
Alat dan
Reagen
Alat :
- Lanset
steril /Autoclick
-
Kapas alcohol 70%
-
Batang Pengaduk
Reagen : - Anti
A
- Anti
B
- Anti
AB
- Anti
O/D
Sampel : Darah
kapiler
Prosedur :
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Bersihkan
ujung jari pasien dengan kapas alcohol 70% dan biarkan mengering.
3. Pegang
bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit. Tusuk dengan
lanset steril sedalam kurang lebih 2,4 mm, darah keluar dengan sendirinya,
jangan ditekan-tekan. Tusukan memotong garis sidik jari.
4. Tetesan
darah pertama dihapus dengan kapas kering dan tetesan berikutnya dipergunakan
untuk pemeriksaan.
5. Teteskan
darah pada kertas golongan darah (A, B, C, AB, D/O)
6. Teteskan
reagen golongan darah (A, B, C, AB, D/O) pada masing-masing kolom golongan
darah (secara urut)
7. Aduklah
dengan rata, dengan menggunakan batang pengaduk anatar reagen dan darah. Lihat
aglutinasi (gumpalan) yang terbentuk.
Hasil
:
Anti A, anti AB terbentuk
aglutinasi : gol. A
Anti B, anti AB terbentuk
aglutinasi : gol. B
Anti A, anti B, anti AB terbentuk
aglutinasi : gol. AB
Anti A, anti B, anti AB tidak
terbentuk aglutinasi : gol. O
Apabila anti D terdapat aglitinasi
maka rhesus (+)
Apabila anti D tidak terdapat
aglitinasi maka rhesus (-)
Pemeriksaan
Kadar Gula Darah
(Darah
Kapiler)
Hari / Tanggal : 21 Agustus 2014
Alat :
1) Seperangkat alat
pemeriksaan glukosa darah :
a. ACCU check active meter
b. Container ACCU check active
test strip
2) Kapas steril kering
3) Kapas alcohol 70%
Prosedur
:
1. Buka tutup box dari
container accu check active test strip ambil chipnya. Samakan kode tersebut
dengan kode yang tertera di container. Masukan chip kedalam glucometer.
2. Bersihkan ujung jari yang
akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol 70%.
3. Lalu tusukanlah ujung jari
menggunakan lanset.
4. Darah pertama diusap dengan
kapas steril. Setelah diusap darah yang keluar selanjutnya ditempelkan pada strip
test yang terpasang di glukometer.
5. Baca glukosa darah yang
muncul. Setelah menunggu 5 detik, akan muncul kadar glukosa darahnya.
Pemeriksaan Asam Urat
Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014
Alat
dan reagen :
-
Centrifuse
-
Biosystem
-
Human
-
Reagen kerja
Prosedur
kerja:
1.
Masukkan reagen kerja 200ml, lalu tambahkan serum 10 µl
ke dalam tabung vacum.
2.
Inkubasi selam 10 menit, lalu baca pada alat.
Nilai
Normal :
Lk : <3,4-7,0
Pr : 3,4-6,0 mg/dl
Pemeriksaan Kolesterol HDL
(High Density Lipoprotein)
Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014
Tujuan : - Mahasiswa
dapat mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
-
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan HDL darah.
-
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar trigliserida.
Alat
dan Bahan
Alat :
- Centrifuse
-
Tabung reaksi
-
Rak tabung reaksi
-
Mikropipet
-
Incubator
Bahan :
-
Plasma darah 10 µl
-
Reagen warna kolesterol 1 ml
-
Plasma darah 500 µl
-
Reagen HDL 1 ml
-
Plasma darah 10 µl, reagen trigliserida 1 ml
Prosedur
kerja :
1.
Pipet reagen presipitan 500 µl
2.
Tambahkan 200 µl serum
3.
Lalu diinkubasi selama 10 menit
4.
Putar di centrifuse 400 rpm selama 10 menit
5.
Supernatan (cairan bening) sebanyak 50 µl
6.
Masukkan ke dalam reagen kolersterol sebanyak 500 µl,
kemudian inkubasi 10 menit.
7.
Lalu baca pada alat.
Kimia Darah
|
Nilai Normal
|
Glukosa Sewaktu
|
<120 mg/dl
|
Glukosa Puasa
|
70-120 mg/dl
|
Glukosa Post prondial
|
<140 mg/dl
|
Trigliserida
|
150-200 mg/dl
|
Kolesterol total
|
<200 mg/dl
|
Kolesterol HDL
|
30-60 mg/dl
|
Kolestero LDL
|
<150 mg/dl
|
Kalibrasi Standar Asam Urat
Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014
1. Pakai
reagen baru masukkan ke dalam 5 buah tabung sebanyak 200 ml ke masing-masing
tabung .
2. Tambahkan
larutan standar 10 µl
Pembimbing
Astria Sari , SKM
Pemeriksaan Test Widal
Hari/ tanggal
: Senin /
25 agustus 2014
Tujuan pemeriksaan :
Mengetahui ada tidaknya penyakit tifus
Alat : Blue tip
Reagen : -
Brown reagen
- Blue reagen tubex TF
Sampel : Serum
Prosedur kerja :
1. Teteskan 45 ul Brown reagen
2. Teteskan 45 ul sampel
kedalam well. Wixing 5-10x. Gunakan pipet baru untuk setiap sampel. Ingkubasi 2
menit.
3. Pipetkan 90 ul blue reagen
tubex TF kesemua wells. Tutup reaction well strip dengan sealing tape.
4. Miringkan 90° dan kocak
maju mundur selama 2 menit.
5. Letakkan well strip diatas
skala magnetik untuk reaksi separasi. Biarkan separasi magnetik 5 menit.
Interpretasi hasil :
≤2 negatif : Tidak menunjukkan infeksi demam tifoid aktif
kontrol negatif.
3 borderline : Pengukuran
tidak dapat disimpulkan. Ulangi pengujian.
4 positif lemah : Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (+
lemah)
6-10 positif :
Ingkubasi kuat infeksi tifoid aktif (+ kuat)
Indeterminate : Ketidak jelasan pengukuran akibat :
1. Protokol pengujian tidak
diikuti dengan baik.
2. Kualitas sampel kurang
baik. Lakukan pengujian sampel.
Pemeriksaan Test Urine
Hari/
tanggal :
Senin/ 25 agustus 2014
Tujuan pemeriksaan : Urine
Alat : Tabung
reaksi, stik urine, tisue, bengkok.
Sampel : Urine
Prosedur :
1. Masukkan urine kedalam
tabung reaksi sampai membasahi seluruh permukaan strip.
2. Celupkan strip kedalam
tabung reaksi yang berisi urine.
3. Lalu tarik strip, lalu
letakkan dibengkok yang sudah dilapisi tissue.
4. Tunggu beberapa detik.
Masukkan kedalam alat combylizer plus dan hasilnya langsung keluar.
5. Setelah itu tabung reaksi
yang berisi urine disentrifuse selama 5 menit, dengan kecepatan 4000 rpm.
6. Setelah di sentrifuse,
buang urine.
7. Teteskan urine secukupnya
di objek gelas kemudian baca di mikroskop.
Nilai normal :
Warna : kuning jernih
Kejrnihan : jernih
Berat
jenis : 1.003 – 1.030
Ph : 4,6 – 8,5
Unsur-unsur
Organik Dalam Sedimen Urine :
-
Eritrosit - leukosit - epitel bulat
-
Epitel
gepeng - silinder hialin - silinder lilin
Pengenalan Alat-alat Laboratorium
dan
Cara Pengoperasian / Menghidupkannya
Hari/
tanggal : Kamis / 21 Agustus 2014
A.Alat Fotometer
Tujuan pemeriksaan : Mengetahui
cara pengoperasian alat
Prosedur kerja :
Prosedur
kerja alat fotometer BTS 350 :
1.
Hidupkan
tombol on/off dibelakang alat
2.
Tekan
menu enter
3.
Keluar
menu utama
4.
Pilih
consenretion lalu enter
B.Alat Humalyzer 3500
Prosedur Kerja Alat
Humalyzer 3500 :
1.
Hidupkan
tombol ON/OFF yang ada dibelakang alat
2.
Masukkan
nama pada kolom nama lalu tekan save
3.
Masukkan
password
4.
Keluar
menu utama pilih run method
5.
Pilih
menu yang akan dibaca (ureun nomor 12)
6.
Muncul
calibrated (NO/YES) pilih, jika yes akan di calibrated. Jika tidak pilih NO.
7.
Setelah
itu baca sampel yang akan dibaca.
8.
Jika
sudah selesai, bilas alat menggunakan aquades, pilih menu back sampai muncul
menu utama.
9.
Pilih
washing untuk membilas. Pastikan aquades sudah terpasang, baru ditekan. Lalu
tekan tombol OFF dibelakang alat.
C. Alat Autoanalyzer A25/A15
Hari/
Tanggal : Kamis/ 28 Agustus 2014
Tujuan pemeriksaan : Untuk mengetahui cara pengoperasian/menghidupkan
alat
Autoanalyzer
A25/A15
Langkah-langkah Pengoperasian
A15 :
1. Hidupkan komputer
2. Hidupkan alat sesuai
prosedur yang ada jika alat belum siap sebelumnya.
3. Periksalah reactor rotor.
Jika sudah setengah terpakai gantilah dengan yang baru.
4. Periksalah botol limbah,
jika penuh kosongkan.
5. Periksalah botol sistem
liquid, jika kurang dari setengah botol isi kembali atau diganti.
6. Lakukan prosedur “warning
up” sampai selesai.
7. Lakukan prosedur “NSL”
lakukan miniml 2x sehari dalam 24 jam atau lebih jika diperlukan.
8. Alat siap digunakan.
9. Lakukan prosedur pendafaran
pasien.
10.
Gunakan reaction rotor yang bersih dan tidak
cacat.
11. Reagen-reagen yang dipakai usahakan dalam
keadaan segar/ tidak membahayakan pada reagen yang tersisa. Terutama untuk
kinetik.
Langkah-langkah Mengakhiri
Pengoperasian A15 :
1. Lakukan prosedur NSL
2. Jika alat akan dimatikan
(sleeping) maka :
a.
Lakukan
prosedur exit with shutdown.
b.
Ambil/
ganti rotor yang sudah terpakai dengan yang bersih.
c.
Periksalah
botol limbah, jika sudsh penuh kosongkan.
d.
Periksalah
sistem liquid jika kurang dari setengah botol, isi kembali.
e.
Periksalah
botol aquades, saline lution, washing solution yang terpasang pada fixed rack.
Isilah jika kurang volumenya.
f.
Simpan
kembali botol-botol kedalam kulkas.
g.
Bersihkan
bagian luar alat dari percikan-percikan cairan.
h.
Matikan
alat
i.
Matikan
lomputer
D. Centrifuge
Centrifuge
adalah alat untuk memutar sample pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang
lebih berat terkumpul ke dasar tabung
centrifuge. Pemakaian centrifuge paling sering adalah untuk pemisahan komponen
sel darah dari cairannya sehingga caiarannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
Cara
Pengopersaian Alat :
1.
Atur
kecepatan putar motor sesuai kebutuhan.
2.
Atur lamanya
putar motor dengan pengatur waktunya.
3.
Masukkan
tabung. (Beri penyeimbang).
4.
Pastikan
penutup kuvet telah tertutup rapat, agar motor dapat bekerja.
5.
Tekan tombol
ON agar pesawat dapat bekerja.
6.
Penutup bisa
dibuka jika alat sudah benar-benar berhenti.
7.
Tekan tombol
OFF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar