Kamis, 22 Januari 2015

Laporan Praktikan Mandiri di Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Pengambilan Darah Vena

Hari / Tanggal : Selasa / 20 Agustus 2014

Tujuan   :   Untuk mengetahui teknik pengambilan darah.
                   Untuk mendapatkan sample darah vena.
Prinsip   :   Darah dapat diambil jika posisi jarum suntik atau spuite pas mengenai vena.
Alat        : -  Spuit 3 ml
    -  Tabung Vacum
    -  Tourniquet
                -  Kapas Alkohol swab 70%
                -  Plester
Reagen :       
1.    EDTA K3 (Ethylene Diamine Tetra Acetat)  *sudah ada pada tabung vacum*

Cara kerja :
1.    Siapkan alat
2.    Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3.     Minata pasien meluruskan lengannya. Pilih tangan yang banyak melakukan aktivitas.
4.    Minta pasien untuk mengepalkan tangannya bebera kali agar vena menonjol.
5.    Dipasanglah tourniket kira-kira 10cmdi atas liapatan siku.
6.    Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Dialkukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Apabila vena teras seperti pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
7.    Jika vena tidak terasa dilakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
8.    Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil denagn kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Dengan catatan kulit yang sudah di bersihkan jangan di pegang lagi.
9.    Tusukan bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (flash).
10.  Usahakan sekalitusuk vena,lalu tourniket di lepas.
11.  Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tanggannya.
12.  Diletakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester.
13.  Masukkan darah ke dalam tabung dengan cara menusukkan jarum ke tutup tabung vacum.                                                                                        
                                                                                     Pembimbing

                                                                                        Astria Sari, SKM










Pengambilan Darah Vena
(Dengan Menggunakan Vacum)


Hari / Tanggal : 21 Agustus 2014

Tujuan     :      Untuk mengetahui teknik pengambilan darah.
                       Untuk mendapatkan sample darah vena.
Prinsip     :      Darah dapat diambil jika posisi jarum suntik atau spuite pas mengenai vena.
Alat          :  -   Tabung Vacum
-    Tourniquet
-     Kapas Alkohol 70%
-     Plester
-     Holder

Prosedur  :
1.   Persiapkan alat yang yang diperlukan
2.   Pasang vacum pada holder. Pastikan terpasang erat.
3.   Lakukan pendekatan dengan pasien. Usahakan pasien senyaman mungkin.
4.   Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan. Verifikasi  keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat.
5.   Minta pasien meluruskan lengannya. minta pasien mengepalkan tangan
6.   Pasang tali pembendung (tourniket), kira-kira 10cm di atas lipat siku
7.   Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil
8.   Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70%, dan biarkan kering. Jika sudah diberi alcohol jangan dipegang lagi .
9.   Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi cabut dan ganti dengan tabung kedua.
10.  Lepakan touniket dam mintalah pasien untuk melepaskan kepalan tangannya.
11.  Letkkan kapasdi tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas lalu   beri plester. *Jangan menarik jarum sebelum tourniket di buka.
                                                                                                  
                                                                                                                Pembimbing

                                                                                                    Gloria Situmorang, AMAK









Laju Endap Darah (LED)

Hari / Tanggal : 21 Agustus 2014

Tujuan            :  Untuk menetapkan nilai koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju
                                endap darah.
Prinsip Kerja   : Kecepatan endap darah atau laju endap darah adalah mengukur                                                 kecepata sedimentasi eritrosit di dalam plasma. Proses pemeriksaan                                           sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah                                  kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah                                        merah yang mengendap maka makin tinggi laju endap darah (LED)-nya.  
Alat dan Bahan pemeriksaan
Alat :        -   Rak/Standar LED
-     Tabung Westergen
-     Pipet Westergen
-     Penghisap
-     Pencatat waktu (Timer)
-     Spuit 5 cc

Bahan :  -   Darah 1 ml
-     EDTA K3
Cara Kerja  :
 Metode Westergen
1.   Isi tabung westergen dengan darah yang diberi EDTA K3 sampai garis tanda 0. Pipet harus kering dan bersih
2.   Letakkan tabung pada rak westergen dan perhatikan supaya posisinya betul-betul tegak lurus padaa suhu kamar. Jauhkan dari sinar matahari dan getaran.
3.   Setelah satu jam baca hasinya dengan satuan mm/jam

Nilai Normal :
a.  Pria : 0-10 mm/jam
b.  Wanita : 0-20 mm/jam













Test Narkoba
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Agustus 2014
Tujuan : untuk mengetahui ada tdaknya Narkoba dalam sample urine.
Alat :
1.   Pipet
2.   Alat Test :
-    AMP (Amphetamine)                 Amphetamin
-    COC (Cocaine)                          Kokain
-    THC (Cannabinoids)                  Ganja
-    MET (Methamphetamine)          Shabu-shabu
-    BZO (Benzodiozepine)             Benzoat
-    Oplates (Opium/Morphine)         Putaw/Heroin

Sample  :
-     Urin

Prosedur Kerja :
1.   Siapkan 6 buah alat test Narkoba
2.   Beri 5 tetes pada tiap alat tes *pada saat meneteskan jangan putus-putus*
3.   Tunggu sampai beberapa detik sampai muncul garis control.
-     Garis control II : Negatif
-     Garis Control I : Positif
4.   Bacalah sesuai garis pada setiap alat tes. Cara membacanya berbalik dari alat tes kehamilan.                                         
                                                                                                
                                                                                                   Pembimbing


                                                                                                Astria Sari, SKM



Pemeriksaan Darah Rutin
(Hematologi)

Hari / Tanggal : Rabu / 21 Agustus 2014

Tujuan  :  Untuk menentukan jumlah sel darah dan trombosit dan persentase dari
                 tiap jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin.

Prosedur  :
1.   Hidupkan tombol power on yang terletak dibelakang alat.
2.   Sebelum memulai pemeriksaan, lakukan pembersihan terlebih dahulu.
3.   Setelah tombol on dinyalakan. Pada layar akan muncul menu awal. Disana akan ada tulisan yang mesti kita tekan pada layar (pemeliharaan, pembersihan, pembersihan sulit).
4.   Jangan lupa untuk menaruh reagen (hard cleaning) pada tabung kecil dan letakkan pada alat ditempat yang telah disediakan, lalu tekan ok pada layar. Tunggu beberapa menit pembersihan selesai. Setelah pembersihan akan muncul layar awal.
5.   Masukan tabung yang berisi darah pada tempat yang disediakan. Lalu tekan tombol “baru” pada layar.
6.   Lalu masukan ID pasien (nama). Setelah itu tekan tombol “masuk” lalu tekan tombol start.
7.   Biarkan alat bekerja selama beberapa menit. Sesudah itu hasil dari pemeriksaan akan segera muncul dan dan dicetak secara otomatis keluar dari atas alat.

Yang dilihat dari pemeriksaan :     
1.    WBC ( Leukosit)                          
2.    RBC (Eritrosit)    
3.    PLT (Trombosit)
4.    HGB (Hemoglobin)
5.    HCT (Hematokrit)
6.    LYM ( Lymposit)
7.    MON (Monosit)
8.    GRAN (Granulosit)

HEMATOLOGI
NILAI NORMAL
Hemoglobin
Lk : 13,5-18   Pr : 12,16 gr%
Leukosit
5000-10.000 mm3
Laju Endap Darah
Lk:0-10 Pr:0-20 mm/jam
Eritrosit
4,6-6,2 juta/mm3
Trombosit 
Lk : 150.000-450.000 mm3
Hitung jenis

          Monosit
2-8%
          Limfosit
20-40%
    Basofil
0 -1%

          Eosinofil
1-3%
          Stab/batang
2-6%
        Segmen
50-70%
Hematokrit
Lk : 40-50  Pr : 38-47 %









Sediaan Apus Darah
                           
Hari / Tanggal : 28 Agustus 2014

Sediaan Apus Darah Tepi
Sediaan apus darah tepi adalah suatu cara yang sampai saat ini masih digunakan  pada  pemeriksaan  di  laboratorium.
Prinsip  :  Pemeriksaan  sediaan apus ini adalah dengan meneteskan
              darah lalu dipaparkan di atas objek glass, kemudian
              dilakukan pengecatan/pewarnaan dan diperiksa di
                  bawah mikroskop.
Tujuan :
Guna pemeriksaan apusan darah:
1.  Untuk mengetahui dan mempelajari teknik pembuatan sediaan apus darah.
2.   Untuk mengetahui ganbaran sel darah (eritrosit, trombosit, dan leukosit).
3.   Memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit.
4.    Identifikasi parasit (misal : malaria. Microfilaria, dan Trypanosoma).
5.  Evaluasi morfologi dari sel darah tepi.

Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
-     Spuit
-     Objek glass
-      pipet tetes
-     mikroskop
-     pinset/penjepit
Bahan :
-     kapiler atau vena
-     Na2 EDTA
Prosedur Pewarnaan Apus Darah :
1.   Siapkan semua alat dan bahan
2.   Ambil tetesan darah dengan pipet dan teteska pada objek glass.
3.   Letakkan deck glass di depan  tetesa darah dengan sudut 35°-45°
4.    Tarik deck glass ke belakang smpai menempel dengan darah, kemudian tariklah ke depan.
5.   Keringkan selama 10 menit dengan ekor di bagian atas
6.   Beri nama atau label.
7.   Lihat di mikroskop.                                                                                                













Pewarnaan
Sedian Apusan Darah Tepi

Hari / Tanggal : 28 Agustus 2014

Tujuan  :  -  Untuk mengetahui dan mempelajari teknik pewarnaan atau pengecatan
                   sediaan apus darah tepi.
-    Untuk mengetahui morfologi sel-sel darah setelah di lakukan    
 pengecatan.

Reagen dan Bahan :
-    Preparat apus darah         -  Methanol 
-    Pewarna giemsa               -  Aquadest

Alat :
-   Pipet tetes                    -  Rak tabung reaksi
-   Botol semprot               -  Baskom atau penampung
-   Beaker glass
Prosedur :
1.  Siapkan semua alat dan bahan yang akan di periksa.
2.  Preparat sediaan darah tipis diletakkan di atas rak tempat memulas/pengecatan.
3.  Lakukan fiksasi dengan meneteskan methanol sampai menggenangi apusan. Biarkan selma 2-5 menit.
4.  Buanglah sisa methanol.
5.  Teteskan pewarna giemsa sampai memenuhi permukaan sediaan. Tunggu sampai 20 menit
6.  Cuci dengan aquadest.
7.  Letakkan sediaan dalam sikap vertikal dan biarkan mengering.
8.  Amati sediaan di bawah mikroskop.

Hasil pengamatan
Pada pembesaran 100x dengan minyak imersi, ditemukan :
1. Trombosit
    Ukuran paling kecil dengan warna keungu-unguan.
2. Eritrosit
    Bentuk normal
3. Neutrofil Segmen
    Bentuk berlobus-lobus, bergranula
4. Neutrofi Batang
    bergranula
5. Limfosit
    Tidak bergranula, bentuk hamper memenuhi seluruh ruang sitoplasma.
6. Monosit
    Bentuk paling besar
7. Eosinofil
    Bergranula, warna oranye-kemerahan , terdiri dari 2 lobus.


                                                                                       Pembimbing


                                                                                Kemas Aidil Fitri, AMAK










Test Golongan Darah

Hari/Tanggal : Sabtu/23 Agustus 2014

Tujuan    :  Untuk menentukan golongan darah
Prinsip    :  Antigen ditambah dengan antibody, yang sesuai akan terjadi aglutinasi

Alat dan Reagen
Alat         :  -  Lanset steril /Autoclick
-    Kapas alcohol 70%
-    Batang Pengaduk
Reagen    :  -  Anti A                                                    
  -  Anti B
  -  Anti AB 
  -  Anti O/D
Sampel     : Darah kapiler
  Prosedur  :
1.  Siapkan alat dan bahan.
2.  Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol 70% dan biarkan mengering.
3.  Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit. Tusuk dengan lanset steril sedalam kurang lebih 2,4 mm, darah keluar dengan sendirinya, jangan ditekan-tekan. Tusukan memotong garis sidik jari.
4.  Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering dan tetesan berikutnya dipergunakan untuk pemeriksaan.
5.  Teteskan darah pada kertas golongan darah (A, B, C, AB, D/O)
6.  Teteskan reagen golongan darah (A, B, C, AB, D/O) pada masing-masing kolom golongan darah (secara urut)
7.  Aduklah dengan rata, dengan menggunakan batang pengaduk anatar reagen dan darah. Lihat aglutinasi (gumpalan) yang terbentuk.

Hasil :
Anti A, anti AB terbentuk aglutinasi : gol. A
Anti B, anti AB terbentuk aglutinasi : gol. B
Anti A, anti B, anti AB terbentuk aglutinasi : gol. AB
Anti A, anti B, anti AB tidak terbentuk aglutinasi : gol. O
Apabila anti D terdapat aglitinasi maka rhesus (+)
Apabila anti D tidak terdapat aglitinasi maka rhesus (-)











Pemeriksaan Kadar Gula Darah
(Darah Kapiler)

Hari / Tanggal : 21 Agustus 2014

Alat :
1)  Seperangkat alat pemeriksaan glukosa darah :
a.    ACCU check active meter
b.    Container ACCU check active test strip
2)   Kapas steril kering
3)   Kapas alcohol 70%
Prosedur :
1.    Buka tutup box dari container accu check active test strip ambil chipnya. Samakan kode tersebut dengan kode yang tertera di container. Masukan chip kedalam glucometer.
2.    Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol 70%.
3.    Lalu tusukanlah ujung jari menggunakan lanset.
4.    Darah pertama diusap dengan kapas steril. Setelah diusap darah yang keluar selanjutnya ditempelkan pada strip test yang terpasang di glukometer.
5.    Baca glukosa darah yang muncul. Setelah menunggu 5 detik, akan muncul kadar glukosa darahnya.





Pemeriksaan Asam Urat

Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014

Alat dan reagen :
-   Centrifuse
-   Biosystem
-   Human
-   Reagen kerja

Prosedur kerja:
1.  Masukkan reagen kerja 200ml, lalu tambahkan serum 10 µl ke dalam tabung vacum.
2.  Inkubasi selam 10 menit, lalu baca pada alat.

Nilai Normal :
Lk : <3,4-7,0  Pr : 3,4-6,0 mg/dl

















Pemeriksaan Kolesterol HDL
(High Density Lipoprotein)

Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014

Tujuan  :   -   Mahasiswa dapat mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
-    Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan HDL darah.
-    Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar trigliserida.
Alat dan Bahan
Alat       :   -  Centrifuse
-   Tabung reaksi
-   Rak tabung reaksi
-   Mikropipet
-   Incubator
Bahan :
-   Plasma darah 10 µl
-   Reagen warna kolesterol 1 ml
-   Plasma darah 500 µl
-   Reagen HDL 1 ml
-   Plasma darah 10 µl, reagen trigliserida 1 ml
Prosedur kerja :
1.   Pipet reagen presipitan 500 µl
2.   Tambahkan 200 µl serum
3.   Lalu diinkubasi selama 10 menit
4.   Putar di centrifuse 400 rpm selama 10 menit
5.   Supernatan (cairan bening) sebanyak 50 µl
6.   Masukkan ke dalam reagen kolersterol sebanyak 500 µl, kemudian inkubasi 10 menit.
7.   Lalu baca pada alat.


Kimia Darah
Nilai Normal
Glukosa Sewaktu
<120 mg/dl
Glukosa Puasa
70-120 mg/dl
Glukosa Post prondial
<140 mg/dl
Trigliserida
150-200 mg/dl
Kolesterol total
<200 mg/dl
Kolesterol HDL
30-60 mg/dl
Kolestero LDL
<150 mg/dl




  
Kalibrasi Standar Asam Urat

Hati / Tanggal : Jum’at / 22 Agustus 2014

1.  Pakai reagen baru masukkan ke dalam 5 buah tabung sebanyak 200 ml ke masing-masing tabung .
2.  Tambahkan larutan standar 10 µl

                                                                                                    Pembimbing


                                                                                                  Astria  Sari , SKM






Pemeriksaan Test Widal

Hari/ tanggal : Senin / 25 agustus 2014

Tujuan pemeriksaan        :   Mengetahui ada tidaknya penyakit tifus
Alat                             :    Blue tip
Reagen                 :  -  Brown reagen
                           -  Blue reagen tubex TF
Sampel                 :    Serum

Prosedur kerja :
1.   Teteskan 45 ul Brown reagen
2.   Teteskan 45 ul sampel kedalam well. Wixing 5-10x. Gunakan pipet baru untuk setiap sampel. Ingkubasi 2 menit.
3.   Pipetkan 90 ul blue reagen tubex TF kesemua wells. Tutup reaction well strip dengan sealing tape.
4.   Miringkan 90° dan kocak maju mundur selama 2 menit.
5.   Letakkan well strip diatas skala magnetik untuk reaksi separasi. Biarkan separasi magnetik 5 menit.

Interpretasi hasil :
≤2 negatif          :  Tidak menunjukkan infeksi demam tifoid aktif kontrol negatif.
3 borderline       :  Pengukuran tidak dapat disimpulkan. Ulangi pengujian.
4 positif lemah   :  Menunjukkan infeksi demam tifoid aktif (+ lemah)
6-10 positif         : Ingkubasi kuat infeksi tifoid aktif (+ kuat)
Indeterminate    :  Ketidak jelasan pengukuran akibat :
1.   Protokol pengujian tidak diikuti dengan baik.
2.   Kualitas sampel kurang baik. Lakukan pengujian sampel.





Pemeriksaan Test Urine

            

Hari/ tanggal : Senin/ 25 agustus 2014

Tujuan pemeriksaan        : Urine
Alat                       : Tabung reaksi, stik urine, tisue, bengkok.
Sampel                 : Urine

Prosedur :
1.   Masukkan urine kedalam tabung reaksi sampai membasahi seluruh permukaan strip.
2.   Celupkan strip kedalam tabung reaksi yang berisi urine.
3.   Lalu tarik strip, lalu letakkan dibengkok yang sudah dilapisi tissue.
4.   Tunggu beberapa detik. Masukkan kedalam alat combylizer plus dan hasilnya langsung keluar.
5.   Setelah itu tabung reaksi yang berisi urine disentrifuse selama 5 menit, dengan kecepatan 4000 rpm.
6.   Setelah di sentrifuse, buang urine.
7.   Teteskan urine secukupnya di objek gelas kemudian baca di mikroskop.

Nilai normal :
 Warna : kuning jernih
 Kejrnihan : jernih
Berat jenis : 1.003 – 1.030
 Ph : 4,6 – 8,5



Unsur-unsur Organik Dalam Sedimen Urine :
-    Eritrosit                                - leukosit                              -  epitel bulat
         

-       Epitel gepeng          - silinder hialin                      - silinder lilin
       















Pengenalan Alat-alat Laboratorium
dan Cara Pengoperasian / Menghidupkannya

 Hari/ tanggal   :  Kamis / 21 Agustus 2014

A.Alat Fotometer


Tujuan pemeriksaan        :  Mengetahui cara pengoperasian alat
Prosedur kerja           :
Prosedur kerja alat fotometer BTS 350 :
1.   Hidupkan tombol on/off dibelakang alat
2.   Tekan menu enter
3.   Keluar menu utama
4.   Pilih consenretion lalu enter

B.Alat Humalyzer 3500

Prosedur Kerja Alat Humalyzer 3500 :
1.    Hidupkan tombol ON/OFF yang ada dibelakang alat
2.    Masukkan nama pada kolom nama lalu tekan save
3.    Masukkan password
4.    Keluar menu utama pilih run method
5.    Pilih menu yang akan dibaca (ureun nomor 12)
6.    Muncul calibrated (NO/YES) pilih, jika yes akan di calibrated. Jika tidak pilih NO.
7.    Setelah itu baca sampel yang akan dibaca.
8.    Jika sudah selesai, bilas alat menggunakan aquades, pilih menu back sampai muncul menu utama.
9.    Pilih washing untuk membilas. Pastikan aquades sudah terpasang, baru ditekan. Lalu tekan tombol OFF dibelakang alat.

C. Alat Autoanalyzer A25/A15

           

Hari/ Tanggal        :  Kamis/ 28 Agustus 2014

Tujuan pemeriksaan          :  Untuk mengetahui cara pengoperasian/menghidupkan alat
                                      Autoanalyzer A25/A15

Langkah-langkah Pengoperasian A15 :
1.   Hidupkan komputer
2.   Hidupkan alat sesuai prosedur yang ada jika alat belum siap sebelumnya.
3.   Periksalah reactor rotor. Jika sudah setengah terpakai gantilah dengan yang baru.
4.   Periksalah botol limbah, jika penuh kosongkan.
5.   Periksalah botol sistem liquid, jika kurang dari setengah botol isi kembali atau diganti.
6.   Lakukan prosedur “warning up” sampai selesai.
7.   Lakukan prosedur “NSL” lakukan miniml 2x sehari dalam 24 jam atau lebih jika diperlukan.
8.   Alat siap digunakan.
9.   Lakukan prosedur pendafaran pasien.
10.    Gunakan reaction rotor yang bersih dan tidak cacat.
11.    Reagen-reagen yang dipakai usahakan dalam keadaan segar/ tidak membahayakan pada reagen yang tersisa. Terutama untuk kinetik.

Langkah-langkah Mengakhiri Pengoperasian A15 :
1.    Lakukan prosedur NSL
2.    Jika alat akan dimatikan (sleeping) maka :
a.    Lakukan prosedur exit with shutdown.
b.    Ambil/ ganti rotor yang sudah terpakai dengan yang bersih.
c.    Periksalah botol limbah, jika sudsh penuh kosongkan.
d.    Periksalah sistem liquid jika kurang dari setengah botol, isi kembali.
e.    Periksalah botol aquades, saline lution, washing solution yang terpasang pada fixed rack. Isilah jika kurang volumenya.
f.      Simpan kembali botol-botol kedalam kulkas.
g.    Bersihkan bagian luar alat dari percikan-percikan cairan.
h.    Matikan alat
i.      Matikan lomputer

D. Centrifuge


       Centrifuge adalah alat untuk memutar sample pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat  terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga caiarannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

Cara Pengopersaian Alat :
1.   Atur kecepatan putar motor sesuai kebutuhan.
2.   Atur lamanya putar motor dengan pengatur waktunya.
3.   Masukkan tabung. (Beri penyeimbang).
4.   Pastikan penutup kuvet telah tertutup rapat, agar motor dapat bekerja.
5.   Tekan tombol ON agar pesawat dapat bekerja.
6.   Penutup bisa dibuka jika alat sudah benar-benar berhenti.

7.   Tekan tombol OFF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar